Mari berbagi cerita, inspirasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman...!

Tampilkan postingan dengan label sehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sehat. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 September 2016

8 Kebiasaan yang harus kita hindari jika mau punya gigi sehat

Menurut para dokter gigi, beberapa hal umum yang kita lakukan setiap hari bisa memudarkan senyum gigi indahmu. Kita merasa bahwa jika kita sudah membersihkan gigi baik dengan sikat gigi dan dental floss bahkan berkumur-kumur sampai bersih secara teratur maka kita akan memiliki mulut yang higienis.
Akan tetapi, banyak kebiasaan harian kita yang dapat merusak gigi kita. Mulai dari pembusukan gigi, pengikisan lapisan enamel bahkan bisa menyebabkan gigi kita mudah patah.
“Enamel gigi memang sangat keras, tetapi enamel gigi tidak kuat menahan segalanya” kata Alex Sharifian seorang dokter gigi di California USA. Jadi jika kita mau menjaga gigi kita supaya tetap sehat dan kuat, dokter gigi menyarankan agar kita menghentikan kebiasaan-kebiasaan kita berikut ini sebagaimana dikutip dari laman Menshealth.com



1.    Mengunyah Es

Kebiasaan mengunyah es berisiko membuat gigimu patah ataupun pecah. “Mengunyah es ibaratnya seperti mengunyah batu” kata Jonathan Schwartz, D.D.S seorang dokter gigi di Manhattan Dental Health. “Walaupun gigi kita dilindungi oleh material terkuat dari tubuh kita (enamel), tapi kita harus tau bahwa enamel bukan didesain untuk menahan tekanan yang seperti itu” lanjutnya.

Kunyah es kayak gini emang enak Bro...

2.    Minuman penambah energi (sport drink)

Kandungan zat asam, gula dan tambahan zat kimia lain dalam minuman energi dapat melemahkan enamel, memberikan kesempatan bagi bakteri berbahaya untuk merusak gigi. “Mengkonsumsi minuman berenergi secara berlebihan lebih berbahaya bagi kesehatan gigimu dari pada soda” kata Dr. Sharifian.
Setidaknya jika ingin mengkonsumsi minuman berenergi, gunakanlah sedotan untuk mengurangi kontak langsung gigi dengan cairannya atau segera bilas mulut kita dengan meminum air putih untuk menetralisir asam yang terkandung dalam minuman itu.
 

3.    Menjadikan Gigi sebagai Alat

Menggunakan gigi kita untuk membuka botol atau menyobek bungkus makanan itulah yang dimaksud dengan menjadikan gigi sebagai alat. Kebiasaan ini dapat menyebabkan gigi kita retak atau patah. Selain itu kebiasaan ini juga berbahaya bagi rongga mulut kita. Benda-benda yang sering kita buka dengan gigi, memiliki sisi tajam yang dapat melukai gusi, lidah atau bagian dalam rongga mulut bahkan tekanan yang besar saat kita mencoba membuka suatu benda dapat mencederai rahang kita. Menggunakan gunting, jauh 100% jauh lebih aman untuk membuka plastik makanan kita daripada gigi.

Buka botol pake gigi...hati-hati ya..!

4.    Makanan tinggi karbo

Roti manis, pasta atau biskuit cracker dapat berubah menjadi gula dengan sangat cepat di dalam mulut kita. Bakteri yang hidup dalam mulut kita memakan gula tersebut dan mengubahnya menjadi asam yang dapat mengkorosi gigi kita. So…jika kita selesai menyantap makanan-makanan manis, apalagi permen, pastikan kita menyikat gigi kita setelahnya.
 

5.    Menyimpan sikat gigi sembarangan

Kita pada umumnya menyimpan sikat gigi di rak khusus di kamar mandi. Biasanya sikat gigi yang kita gunakan disimpan bersama dengan sikat gigi anggota keluarga yang lain. Padahal dengan penyimpanan seperti itu, dapat mengundang bakteri yang ada di sikat gigi lain berpindah ke sikat gigi kita. Apalagi jika sikat gigi kita tidak ber-helm, bisa-bisa bakteri yang ada di kamar mandi/WC ikut-ikutan pindah ke sikat gigi kita. Cobalah untuk menyimpan sikat gigi kita di tempat yang bersih dan aman seperti kotak khusus atau paling tidak cari tempat sikat gigi yang ber-helm.

6.    Menggunakan mouthwash tanpa membilas-nya

Mouthwash sangat baik untuk membunuh bakteri-bakteri yang mungkin tertinggal setalah kita menyikat atau mem-flossing gigi kita. Tetapi, alkohol yang tekandung di dalam mouthwash bisa membuat mulut kita kering. Seorang dokter gigi di California, Carolyn Ghazal, D.D.S, menjelaskan bahwa “Ada bakteri berbahaya yang tumbuh subur di lingkungan kering. Pilihlah mouthwash bebas alkohol atau berkumurlah dengan air untuk membilas alkohol yang tersisa.

Memakai Mouthwash

7.    Menyikat gigi disaat yang tidak tepat

Sikat gigi setelah makan adalah langkah yang tepat. Akan tetapi hindari menyikat gigi langsung setelah kita makan makanan atau minum minuman yang memiliki kadar asam yang tinggi seperti kopi, soda, buah jeruk/sejenisnya atau jus buah yang asam. Setelah minum minuman dengan kadar asam yang tinggi, enamel gigi akan melemah sesaat. Tunggu sekitar 45 menit sebelum kita menyikat gigi. Jeda ini memberikan kesempatan bagi air liur kita untuk mengurangi keasaman. Kita juga bisa berkumur-kumur dengan air untuk membantu menetralisir asam.

8.    Menyikat gigi terlalu keras

Kalau yang ini cukup jelas. Kadang karena terlalu bersemangat kita suka menyikat gigi dengan keras, apalagi jika sikat yang kita gunakan berbulu sikat keras (hard). Terlalu keras menyikat gigi dapat mengikis lapisan enamel bahkan melukai/mengiritasi gusi kita.

Saat menyikat gigi



"Hindari makanan terlalu manis, asam, dan keras"




Semoga bermanfaat



0

Jumat, 24 Juni 2016

Enam Cara Sehat Bagi Pegawai Kantoran

Menjadi pekerja profesional membuat sebagian waktu para pekerja kantoran tersita untuk pekerjaan. Bangun pagi-pagi, lalu seharian berada di kantor dengan minim aktivitas fisik, kemudian pulang. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama maka akan mempengaruhi kesehatan pekerja kantoran. Karenanya diperlukan trik untuk mengatasi hal tersebut.



Nah berikut ini saya coba sampaikan enam cara sehat bagi pegawai kantoran sebagaimana yang pernah dikabarkan oleh Times of India.

1. Pilih Camilan Sehat
Siapa sih yang gak suka cemal-cemil sambil kerja? Biasanya dimeja kerja atau sebelah meja kerja kita pasti ada sediaan makanan ringan. Entah diadakan buat menghalau rasa kantuk, atau buat nge-ganjel perut atau sekedar pemanis aja (sayang-sayang nanti bisa diserbu semut loh ^_^). Biskuit, keripik, dan aneka camilan tinggi kalori biasanya jadi camilan pekerja kantoran. Jika kebiasan ini berlangsung terus menerus, lama-lama menjadi lemak tubuh. Daripada makan jenis camilan seperti itu, coba kita ganti dengan cemilan yang  lebih baik kacang-kacangan, alpukat, atau buah segar lainnya sebagai camilan. Sebaiknya kurangi camilan-camilan yang telalu banyak kandungan gula atau garam-nya ya.

2. Kurangi asupan garam
Seperti yang sudah disampaikan di atas, kita sebaiknya mengurangi camilan atau makanan yang tinggi garam. Kurangi camilan asin seperti biskuit asin, keripik atau chiki. Soalnya makanan tinggi garam berisiko memicu meningkatnya tekanan darah kita.

3. Kurangi duduk lama
Buat para pekerja kantoran yang bekerja di depan komputer coba perhatikan deh! Apalagi buat orang-orang yang serius banget kalau udah kerja. Duduk terlalu lama tanpa jeda bergerak bisa timbulkan aneka penyakit seperti sakit pinggang, gangguan metabolik, dan nyeri leher. Setiap satu jam duduk, sebaik-nya bergeraklah untuk meregangkan tubuh sekitar lima menit. Cobalah sesekali untuk menggunakan tangga jika kita hendak naik atau turun 1-2 lantai di kantor kita.

suka sakit pinggang kalau duduk lama


4. Hindari stres
Pulanglah dengan santai tanpa perlu merasa terbebani pekerjaan kantor. Jika terlalu memikirkan pekerjaan kantor akan menyebabkan stres yang nantinya berisiko untuk kesehatan kita. Saya suka bilang "tommorow never dies" untuk kerjaan kantor yang keliatannya gak akan pernah ada habisnya. Buat pekerja kantor yang jarak perjalanan rumah ke kantor-nya dekat bisa coba bike to work. Naik sepeda bisa menenangkan dan memberikan perasaan bahagia loh, apalagi kalau pemandangan disepanjang perjalannya menyenangkan, waahhhh.

5. Latih pernapasan
Di antara jadwal sibuk, coba beberapa kali untuk latihan pernapasan. Hal ini membantu Anda dalam fokus dalam mengerjakan tugas kantor. Gerakan-gerakan peregangan juga bisa kita lakukan disela-sela kesibukan kita. Gerakan-gerakan ringan seperti tengok ke atas dan ke bawah atau putar peregelangan bahu bisa kita praktikan.

contoh senam kantor


6. Penuhi asupan cairan tubuh-mu
Meski berada di ruangan ber-AC jangan lupa minum air putih. Cukup minum air membantu tubuh kita mengurangi risiko terkena kanker usus besar dan kandung kemih. Indikasi ketercukupan asupan cairan (sebenarnya lebih cocok hidrasi sih) bisa kita cek dari warna urine (air seni) kita. Bening sampai kuning jernih menandakan bahwa tubuh kita sudah cukup asupan cairannya. Jika warna cairnnya lebih gelap dari warna tadi berarti bisa jadi kita masih kurang minum.

Demikian 6 Cara Sehat Bagi Pegawai Kantoran. Mungkin kamu punya cara sehat lain yang bisa kamu bagikan juga...

Semoga bermanfaat


0

Rabu, 03 Juli 2013

Pergi Ke Puskesmas



Beberapa hari yang lalu saya mendatangi sebuah puskesmas untuk mengantarkan nenek berobat. Entah mengapa walapunkondisi  gedung-gedung puskesmas di Jakarta sudah membaik namun setiap kali ke puskesmas muncul rasa sedih. Setiap kali ke puskesmas tetap saja menjumpai pemandangan yang sama. Mulai dari pelayanan puskesmas hingga prilaku orang dalam menjaga kesehatannya.

Beberapa kali pada hari itu,  saya dapati pasien-pasien yang kebingunan harus kemana jika ingin mendaftar berobat. Ada lagi kebingungan harus kemana setelah mendaftar. Walaupun di depan pintu masuk sudah diletakkan sebuah papan besar petunjuk alur pelayanan namun agaknya papan besar ini kurang dipahami pasien. Bahkan di tempat itu pula sudah disediakan meja resepsionis yang kosong. Pasien bingung dengan papan-papan itu atau hal kebalikan, pasien tidak berkemauan untuk membaca papan-papan itu. Aah seandainya di dekat pintu masuk di depan papan itu ada petugas resepsionis atau help desk yang memberikan informasi kepada pasien yang kebingungan...! Aah seandainya juga satu dari beberapa petugas parkir (security) yang ada bisa lebih tertarik membantu di meja resepsionis ketimbang menengadahkan tangan di halaman parkir puskesmas.


Gedung Puskesmas (hanya Ilustrasi)

Mungkin waktu tunggu  yang paling lama dalam memperoleh pelayanan di puskesmas adalah waktu pendaftaran. Setiap orang mengumpulkan dan menumpuk KTP atau kartu anggota puskesmas di setiap loket-loket pendaftaran. Bangku-bangku yang disediakan terisi penuh, bahkan sampai ada yang berdiri di sisi-sisi tembok ruang tunggu. Menunggu 30 menit s.d 2 jam mungkin untuk dipanggil dan ditanyakan Siapa yang sakit Pak? Sakit apa? Punya KTP daerah sini gak Pak? Untuk selanjutnya diberi nomor antrian ke setiap poli rujukan. Sayang-nya terkadang proses pendaftaran yang sudah baik pun terlihat tidak menarik ketika jumlah peng-antre membludak atau mereka tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk menunggu sehingga seringkali menimbulkan kegelisahan, kepanikan, atau cekcok kecil di masing-masing loket antrean. Maklum tingkat kesabaran setiap orang kan beda-beda ya...! Aah seandainya puskesmas juga menerapkan sistem antrean terkomputerisasi layaknya di rumah sakit besar. Aah seandainya ruangan tunggu itu lebih besar dan rakyat-nya mau lebih sedikit bersabar atau pihak sebaliknya mengerti bahwa si sakit butuh penanganan segera.

Kesedihan yang paling-paling adalah ketika melihat pemandangan banyak sekali jumlah pasien yang datang. Apa ada hubungannya dengan hari-hari tertentu. Konon katanya jika ingin ke puskesmas jangan hari senin, karena pasti jumlah pasiennya akan lebih banyak ketimbang hari-hari yang lain. Sedih karena melihat seorang pasien yang hanya maag-nya kambuh datang ke puskesmas sambil ketawa-ketiwi dan berceloteh ria dengan pasien lainnya. Tetapi apalah, saya mungkin tidak mengetahui seberapa besar rasa sakit yang di derita pasien itu sehingga ia memutuskan untuk datang ke puskesmas. Yang lebih saya khawatirkan adalah ketika pasien-pasein yang mengalami penyakit-penyakit ringan atau yang sifat-nya berulang jadi menggampangkan untuk datang ke puskesmas. 

Ada suatu dilema ketika pemerintah memberikan fasilitas pengobatan murah atau gratis. Ini bukan berarti saya tidak setuju dengan fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintah ya...! Dilema yang dimaksud adalah masyarakat jadi malas menjaga kesehatannya dan lebih mengedepankan pengobatan ketimbang pencegahan karena pengobatan sudah murah.  Semoga kekhawatiran itu segera sirna. Semoga pemberian fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau tidak akan mengubah pandangan bahwa “sehat itu anugerah yang tak ternilai harganya jadi sudah sepatut-nya kita menjaga-nya”. Pengobatan juga merupakan bentuk menjaga kesehatan namun sebagaimana pepatah bijak yang mengatakan “mencegah lebih baik daripada mengobati”, mencegah lebih diutamakan dari pada mengobati. Perlu kesadaran bersama untuk saling mengingatkan bahwa kita perlu menjaga kesehatan dan perlu mencegah terjadinya kesakitan demi mewujudkan suatu bangsa yang sehat jasmani dan rohani. Teringat saya akan pesan seorang guru yang senantiasa mengingatkan kepada murid-muridnya bahwa sehat itu akan terasa bernilai ketika kita sakit dan jadikan itu sebagai pelajaran. Jargon yang sering Beliau sampaikan kepada murid-murid-nya adalah “mari bugar sepanjang usia”. 


"Mari Bugar Di Sepanjang Usia"

That’s it itu yang saya rasakan ketika beberapa waktu lalu mengunjungi sebuah puskesmas. Tulisan ini hanya pandangan saya semata dan tentunya tidak bersifat ilmiah....! tulisan ini juga sama sekali tidak ditujukan untuk menyinggung siapa-pun baik petugas kesehatan ataupun kita sebagai pasien. Namun pesan yang ingin saya sampaikan adalah yuk sebagai anggota masyarakat kita saling membantu. Membantu apa? Membantu mengingatkan dalam menjaga kesehatan, membantu orang yang kebingungan di puskesmas, dan membantu memberikan informasi yang benar seputar pelayanan kesehatan.....tentunya untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat jasmani dan rohani....Semangat Indonesia....!
0