Belum lama ini saya nonton sebuah film yang judulnya
Gravity. Pemeran utama prianya George Clooney dan pemeran utama wanitanya
Sandra Bullock. Film itu menceritkan bagaimana perjuangan hidup seorang astronot
wanita untuk dapat selamat dan kembali ke bumi. Adegan film awalnya dimulai
dengan misi perbaikan sebuah satelit di luar angksa yang dilakukan oleh
sejumlah astronot Amerika Serikat. Tiba-tiba ketika sedang serius-seriusnya
ngerjain perbaikan, muncul peringatan akan datangnya badai solar ke arah
meraka. Ternyata badai solar datang lebih cepat ketimbang perkiraan mereka dan
boom....pesawat yang mereka tumpangi hancur karena tertabrak sampah-sampah dan
benda-benda luar angkasa. Mulai dari situ film yang tadinya indah banget karena
penontonnya dimanjakan oleh pemandangan eksotis bumi dari luar angkasa, berubah
menjadi tegang karena bahaya demi bahaya datang silih berganti mengancam nyawa
sang astronot wanita.
|
Poster Film Gravity |
Terus kenapa nulis judul bumi tempat paling aman buat
tinggal manusia..? ya iyalah secara film ini meningatkan saya pada sebuah buku
yang dulu pernah saya punya. Judul bukunya kapal bumi. Buku itu menceritakan
bagaimana manusia bisa hidup aman dengan segala sumber daya yang Sang Pencipta berikan
buat kita tanpa merasa khawatir dari ancaman bahaya di luar angkasa. Buku yang
menurut saya benar-benar ok. Bukunya mirip ensiklopedi mini tentang berbagai
hal yang kita bisa temui di bumi. Diceritakan menurut lini masa sejarah bumi
sejak teori awal kejadian pencipataan bumi sampai dengan zaman modern dimana
manusia dihadapkan dengan masalah-masalah yang mereka harus pecahkan.
Masalah-masalah itu timbul karena berbagai macam hal mulai dari populasi
manusia yang semakin banyak, kualitas lingkungan yang mulai menurun dan budaya
manusia itu sendiri.
Yang menarik, dalam buku itu dijelaskan bagaimana
sebenarnya kondisi luar angkasa yang mengelilingi bumi. Bahwa di sana ada badai
solar yang kita gak tau kapan dia akan datang, gak ada oksigen, radiasi dari
matahari atau benda kosmik lainnya, temperatur suhu yang ekstrem, trus
banyaknya batu-batu luar angkasa yang berseliweran ke sana-sini. Makanya gak
heran kalo para astronot dilatih dengan segudang kemampuan dan dibekali dengan
seabrek peralatan yang canggih agar bisa bertahan hidup di lingkungan yang
paling ekstrem. Di buku itu juga dijelaskan bagaimana atmosfer bumi yang
berlapis-lapis menyebabkan kita terlindung dari bahaya jatuhnya benda-benda
angkasa. Amtosfer kita yang berlapis-lapis juga menyebabkan kita tidak bisa
secara langsung melihat luar angkasa. Kebayang kan kalo atmosfer kita cuma
selapis dan beningnya kayak kaca. Wuih begitu ada batu meteor yang melesat atau
badai solar yang menghantam akan keliatan pemandangan yang semua orang mungkin
gak akan kuat ngeliatnya.
|
visulaisasi badai solar dalam film gravity |
Nah dari info di buku itu dan ditambah visualisasi di
film gravity, bikin saya sadar kalo bumi adalah tempat paling aman buat
manusia. Walaupun ada gunung meletus, gempa, angin topan ataupun bencana alam
lainnya, itu jadi keliatan gak seberapa dibanding dengan bahaya di luar angkasa sana. Sebelum
bencana alam tadi muncul manusia bisa mengetahui nya dari sistem peringatan
awal atau tanda-tanda permulaan. Jadi risiko yang akan timbul bisa diatasi
dengan baik. Kalo di luar angkasa emang gak kebayang berapa uang yang harus
dikeluarkan untuk bisa hidup aman di sana....ck..ck..ck...! Berarti benar ya,
kalo mau menembus langit maka kita perlu kekuatan bukan cuma kekuatan fisik
tapi juga yang materi dan teknologi. Hidup di bumi dibuat nyaman oleh Yang Maha
Kuasa supaya kita bisa lebih rileks ibadahnya, lebih rileks kerjanya, dan lebih
rileks belajarnya. Alhamdulillah.....!