Mari berbagi cerita, inspirasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman...!

Sabtu, 30 Desember 2017

Welcome to Bumi Serumpun Sebalai

Lah lame, dak tengok blog ni (sudah lama tidak melihat blog ini)

Terus...kenapa tiba-tiba nulis judul dan sapaan yang asing gitu? Nanti bakalan saya ceritakan alasannya, so tetap baca terus sampai habis ya....

Apa itu Serumpun Sebalai

Serumpun Sebalai, merupakan semboyan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kita bisa melihat semboyan ini terpatri dalam lambang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Lambang Provinsi Kep. Bangka Belitung

Menurut laman resmi Pemprov Kep. Babel, semboyan Serumpun Sebalai mencerminkan sebuah eksistensi masyarakat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki kesadaran dan cita-­citanya untuk tetap menjadi keluarga besar yang dalam perjuangan dan proses kehidupannya senantiasa mengutamakan dialog secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta berkerja sama dan senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Untuk informasi lebih jelas, bisa cek langsung ke http://www.babelprov.go.id/content/lambang-daerah-dan-artinya

Intinya, semboyan itu menunjukkan prulalisme masyarakat Kep. Bangka Belitung dengan ke-bhineka-an dan semangat kekeluargaan dalam kehidupan mereka. Keragaman masyarakat di provinsi ini emang benar-benar terlihat jelas. Bagaimana penduduk asli melayu Bangka bisa berdampingan dengan penduduk pendatang seperti etnis Tionghoa, melayu Palembang, orang Jawa atau suku yang lainnya.

Balada migrasi ke Pulau Bangka
Jadi begini cerita-nya (Eng..Ing...Eng). Disuatu malam sahur di bulan Ramadhan 1438 H, saya mendapati kabar bahwa saya dimutasi ke Pulau Bangka, tepat-nya ke kota Pangkalpinang. Di malam itu, pesan masuk di aplikasi WA penuh banget. Banyak teman, saudara atau kenalan yang ngasih ucapan selamat dan nasihat. Selamat karena mutasi saya kali ini bisa dibilang dalam rangka promosi dan nasihat (kenapa ya?) karena tempat-nya bukan di Pulau Jawa. 

Letak Pulau Bangka diantara Pulau Sumatera dan Pulau Belitung. Gak Jauh kan dari pulau Jawa ^_^  (untuk nunjukin bahwa Bangka dan Belitung itu beda Pulau)

Anyway, Bangka adalah tempat ketiga persinggahan saya selama menjalani karier. Tempat pertama adalah Lampung, kedua Jakarta, dan ketiga Alhamdulillah...Bangka. Terus kira-kira tempat ke empat dan seterusnya kemana ya? insya Allah masih di Indonesia.

Ok...di surat pengumuman mutasi itu tertulis, per 17 Juli 2017 saya harus sudah mulai berkantor di tempat baru. So...sebelum berangkat saya masih ada waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua kerjaan saya di Jakarta. 

Sejujurnya, saya lega dan bahagia mendapat kabar mutasi ini. Lega karena akhirnya ada kepastian setelah tiga tahun ada di zona nyaman, bahagia karena mutasi-nya nggak jauh-jauh amat dan Sumatera tidak terlalu asing buat saya.
Anda Telah Mendarat di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang

Saya mendarat di Pangkalpinang (PGK) tanggal 18 Juli 2017 dan sehari sebelumnya saya harus ikut acara pelantikan di Palembang. Kesan pertama mendarat di PGK adalah Wow...bandara-nya bagus banget. Usut punya usut ternyata Bandara Depati Amir (PGK) merupakan bandara yang baru dibangun di tahun 2017. 

Sebelumnya Bandara lama menempati bangunan di seberang runway yang ada sekarang. Bandara-nya kecil, hanya memiliki dua pintu keberangkatan dan kedatangan. Desain-nya sudah modern dengan panel-panel kaca diatas ruang tunggu penumpang. 

Depati Amir PGK
 

Fasilitas-nya lengkap mulai dari ruang tunggu yang luas, cafetaria yang beragam, tempat bermain anak, fasilitas umum standar yang memadai, antrian bagasi yang cepat (iya lah bandara kecil), dan tempat foto selfie kekinian dengan background wisata di Pulau Bangka. 

Ruang Tunggu Bandara

Taman di tengah Bandara

Sambungan Garbarata menuju Ruang Kedatangan

Area Drop Off Penumpang


That's Why...saya lebih suka Bandara kecil yang gak terlalu ribet dan lama buat docking dan loading penumpang-nya. Kesan pertama sampai di PGK adalah kagum...sungguh.

So Selamat Datang di Bumi Serumpun Sebalai...the next chapter of my life has just begun.
0