Mari berbagi cerita, inspirasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman...!

Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Oktober 2013

Cerita Bayar Pajak di Malaysia

Cerita ini sebenarnya udah lama banget ada di laptop saya...ini kisah nyata gimana cerita orang malaysia bayar pajak. Saya sih berharap bahwa membayar pajak di Indonesia suatu saat bisa seperti ini juga dan bahkan bisa lebih baik...!
  
Kerja sebagai TKI di negeri jiran tentu disamping mendapatkan hak berupa penghasilan rutin per bulannya juga kena kewajiban membayar pajak yang dibayar setahun sekali. Yang dimaksud tentunya adalah pajak penghasilan (disini disebut cukai pendapatan). Tulisan ini adalah cerita berbagi pengalaman tentang proses bayar pajak di Malaysia yang semuanya sudah serba elektronik, suatu manifestasi e-government (yang konon juga akan diterapkan di Indonesia dua tahun lagi bagi yang punya NPWP). Anggap lah ini selingan yang di-ada-ada-kan daripada menjadi ‘pengaggum’ cerita kesaktian pegawai pajak macam Gayus yang legendaris itu.

Yang berhubungan dengan vitalnya sistem e-government di Malaysia adalah sudah diterapkannya sistem administrasi kependudukan yang lebih baik dibanding di Indonesia. Sejak lebih dari tiga puluh tahun lalu mereka menerapkan nomor induk penduduk yang unik, yang digunakan untuk berbagai sistem administrasi warga negaranya seperti untuk kartus identitas, pendidikan, pemilihan umum, passport, SIM, sampai kepada nomor induk pajak. Pada saat dimulai, terjadi kerja yang luar biasa dalam skala negara Malaysia dimana semua penduduk di berbagai pelosok di data untuk mendapatkan nomor induk (suatu hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia dengan kebijakan proyek nomor induk penduduk oleh Kemendagri). Ada satu cerita dari universitas tempat bekerja mengenai indentitas passport (nomor passport) mahasiswa dari Indonesia yang ternyata berubah bila passport-nya diganti (karena habis masa berlakunya) sesuatu yang aneh karena tidak menunjukkan nomor identifikasi unik yang bisa terus dipakai. Untuk yang non-Malaysia, saat berhubungan dengan pelayanan sistem pemerintahan termasuk dengan kantor pajak maka nomor passport lah yang menjadi identitas.

Seperti halnya sistem pajak di berbagai negara yang lazim berlaku, jenis pajak yang harus dibayar warga negara salah satunya adalah pajak tidak langsung. Yaitu bila kita mengkonsumsi barang yang dinikmati atau menggunakan jasa yang digunakan (misal pajak makan di restoran seperti McD adalah 5% dari total pembelian, lebih kecil dibanding di Indonesia yang 10%). Jenis pajak lainnya adalah pajak langsung, yaitu yang dikenakan pada individu berdasar dari penghasilan yang didapat secara reguler. Besarnya cukai pendapatan yang harus dibayar oleh seorang eskpatriat yang bekerja di Malaysia mempunyai rentang maksimum mencapai 27%; terdapat pengecualian bila si pegawai asing lokasi kerjanya di wilayah Iskandar Malaysia (wilayah pengembangan kota baru Iskandar yang terletak di negara bagian Johor bagian selatan yang berdekatan dengan Singapura) dan mulai bekerja pada tahun 2008, dimana maksimal penghasilan kena pajaknya adakah 15%. Ini merupakan insentif untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di wilayah yang sedang dikembangkan; untungnya UTM termasuk pula dalam lingkup wilayah ini, sehingga bisa mendapat nominal berbeda yang harus dibayar nanti.

Saat ini penghasilan per kapita warga Malaysia per tahunnya adalah US $ 7500 atau sekitar Rp 67,5 juta; sebagai perbandingan pendapatan per kapita Indonesia di kurun yang sama per tahunnya  adalah US $ 3000 atau sekitar Rp 27 juta (yang menunjukkan secara rata-ratanya rakyat Malaysia saat ini lebih makmur). Dari jumlah di atas batas minimal penghasilan yang kena pajak di Malaysia adalah RM 20 ribu (Rp 56 juta); yaitu jumlah sisa penghasilan per tahun setelah dikurangi berbagai kewajiban yang harus dibayarkan oleh individu wajib pajak di Malaysia.

Sekitar bulan Maret tiap tahunnya, pihak majikan memberikan laporan penghasilan setiap pegawai yang didapat selama setahun sebelumnya. Data ini berisi gaji pokok, tunjangan dan pendapatan lain yang diperoleh secara rinci; pemberian data ini tentu untuk memudahkan tiap pegawai dalam mengisi data pembayaran pajak bagi Lembaga Hasil Dalam Negeri -LHDN (income revenue office atau kantor pajaknya Malaysia). Untuk melaporkan pendapatan LHDN sebenarnya bisa dilakukan secara manual dengan mengisi form dan mengirimkannya ke kantor pajak (seperti yang dilakukan di Indonesia saat ini); namun lebih mudah dan prosesnya otomatis bila mengisinya secara online. Maka yang perlu dilakukan adalah meminta akses ke websitenya melalui kirim email ke pin@hasil.gov.my dengan akun email resmi tempat kerja. Dalam email tersebut perlu dijelaskan identitas kita yaitu nama lengkap, nomor passport, alamat, majikan, nomor telpon dan tax reference number [nomor unik yang diberikan oleh kantor pajak ke majikan].  Dalam waktu singkat mereka akan membalas email, dan akan meminta konfirmasi kembali.

Setelah nomor pin diberikan, maka akses bisa dilakukan kapan saja ke laman web resmi LHDN untuk pembayaran pajak penghasilan di https://e.hasil.gov.my.  Selanjutnya, pengisian data di web dimulai dengan data dasar seperti konfimasi nama, alamat, tempat kerja, nomor rekening bank dan status perkawinan. Terdapat dua bagian besar pengisian data pajak penghasilan, yaitu yang pertama jumlah total penghasilan kena pajak (gaji pokok dan penghasilan lainnya; sedangkan tunjangan tidak dikenai pajak). Bagian kedua adalah pengeluaran yang akan mengurangi penghasilan kena pajak, bagian ini lah yang menunjukkan politik perpajakan yang diterapkan negara yang berbeda dan jelas menunjukkan kualitas sistem pemerintahan yang dijalankannya juga.

Di bagian kedua ini secara bertahap website menanyakan berbagai pengeluaran yang akan mengurangi total pendapatan pertahun secara otomatis. Yang langsung dikurangi adalah biaya hidup untuk keluarga, baik sebagai pribadi, membiayai anak dan istri (atau istri-istri bila melakukan poligami). Berikutnya adalah ditanyakan hal yang berhubungan dengan aktivitas sumbangan (derma) dan hadiah yang diberikan ke pihak lain; yang bisa dihitung untuk mengurangi pajak ini adalah sumbangan finansial kepada pemerintah, organisasi, perpustakaan, fasilitas orang kurang upaya, kegiatan olahraga, biaya perobatan maupun pemberian hadiah berupa artifak, manuskrip, lukisan ke lembaga yang diakui.

Hal berikutnya yang bisa menyebabkan berkurangnya kewajiban membayar pajak ke pemerintah Malaysia adalah: membantu biaya pengobatan orang tua (maksimum per tahun RM 5000); peralatan dasar yang membantu aktivitas untuk diri sendiri, keluarga maupun orang tua yg perlu dibeli karena sakit (kursi roda, kacamata; batasnya RM 5000 per tahun); biaya kuliah di tingkat pasca sarjana (maksimal RM 5 ribu); pembelian buku/majalah/jurnal/penerbitan untuk keluarga (maks seribu ringgit); pembelian komputer pribadi (RM 3 ribu, dan hanya boleh diklaim setiap tiga tahun); membeli alat olahraga (maks RM 300); asuransi  pendidikan anak (maks RM 3 ribu); dan terakhir adakah zakat yang dibayarkan (tanpa batas maksimal).

Bila melihat berbagai fasilitas pengurangan pajak di atas terlihat bahwa Pemerintah Malaysia mempunyai prioritas yang jelas dalam kehidupan warganya. Misal pengurangan pajak yang berhubungan dengan biaya kuliah pasca sarjana dan beli buku jelas memberikan insentif bagi warganya untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (life long learner) yang akan meningkatkan sumber daya manusia negara secara keseluruhan. Keringanan yang didapat bila membeli komputer (PC ataupun laptop), adalah upaya jelas untuk meningkatkan kadar computeracy masyarakat dan menjadikan komunitas akrab dengan teknologi. Hal yang sama dengan alat olahraga, tentu pemerintah menginginkan warganya yang sehat jasmani (yang juga akan mengurangi beban anggaran biaya kesehatan). Tidak adanya pagu untuk zakat, menunjukkan kebijakan yang memihak dan mendukung umat Islam untuk menjalankan ibadah dan jelas ini mengejawantahkan warga negara untuk menjadi muslim yang baik (umat Islam yang baik adalah yang menjalankan rukun Iman, dan hubungannya dengan zakat menunjukkan anda harus ‘kaya’ supaya menjadi umat yang taat beragama).

Setelah mengisi formulir elektronik itu, maka secara otomatis website akan menghitung berapa saldo penghasilan yang akan kena pajak. Bila didapatkan angka yang berada di bawah batas minimum kena pajak, maka kita tidak harus membayar pajak pada tahun tersebut. Pada saat yang sama, masing-masing pegawai setiap bulannya secara rutin dilakukan pemotongan gaji untuk membayar pajak oleh majikan (nominal yang dipotong adalah perkiraan kasar yang nanti harus dibayar di tahun berikutnya, serta supaya wajib pajak tidak kaget harus membayar sekaligus dalam jumlah besar);  bila disebutkan tidak perlu membayar pajak, maka uang yang rutin dipotong itu akan dikembalikan beberapa bulan kemudian dalam bentuk cek ke alamat tempat kerja.

Sehubungan dengan pengisian data secara elektronik, maka tentu akan jadi pertanyaan, bagaimana kalau data yang diberikan tidak benar/palsu dengan tujuan untuk menghindari pajak yang harus dibayarkan? Tentu sebelum cek diberikan ke wajib pajak, pihak LHDN akan melakukan pemeriksaan apakah isinya rasional atau ngibul; yang kedua adalah mereka akan datang ke rumah wajib pajak untuk memeriksa bukti pembayaran/kuitansi/resit tentang berbagai pengeluaran yang disebutkan. Misal, bila disebutkan punya komputer baru; apakah benar membeli komputer? tentu akan ditanyakan mana komputernya dan bukti pembelian; demikian juga dengan bukti telah membayar zakat, lembaga mana yang menerima uang zakatnya dan mana tanda terimanya. Bila didapati ternyata tidak cukup bukti atau malah melakukan manipulasi, maka resikonya pun jelas, bayar pajak yang sesungguhnya sekaligus juga dendanya.
0

Rabu, 14 Agustus 2013

Susah Gak Sih Ikutan Tahsin Quran ?



Alhamdulillah saya diizinkan untuk mengikuti porgram Tahsin Al-Quran selama satu tahun. Alhamdulillah lagi, saya jadi tau bagaimana cara membaca Al-Quran yang benar dan itung-itung bisa jadi bekal untuk mengajarkan keluarga di rumah. Hehehe...!

Banyak kawan-kawan saya yang ingin mengikuti Tahsin tetapi terkadang terganjal dengan ketidak-PD-an akhrinya membuat mereka sulit untuk memutuskannya. "Gue pengen benerin bacaan Quran gue, tapi malu sama yang laen soalnya gue gak bisa banget". "Susah gak sih ikut Tahsin, yang dipelajarin apaan aja sih?" Nah itu tadi beberapa ungkapan yang sering muncul ketika kita memutusakan atau berminat untuk mengikuti program Tahsin. Sebelumnya kita kenalan dulu dengan istilah program Tahsin.

Tahsin tuh apa sih dan ngapain aja?
Program tahsin itu adalah program pendidikan untuk memperbaiki bacaan Al-Quran. Emang kenapa dengan bacaan Quran, ada yang berubah? Bukan berubah, tetapi pada program Tahsin Al-Quran, kita akan diproses untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas bacaan Quran kita. Esensi program Tahsin Al-Quran sama dengan pengajian TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang kita dulu ikuti sewaktu kanak-kanak. Beda-nya yang ini lebih menekankan penguasaan ilmu tajwid-nya.

Kenapa kita perlu ngebenerin bacaan kita?
Kawan, bagi seorang muslim membaca Al-Quran dengan benar merupakan suatu keahlian yang harusnya bisa dimiliki oleh tiap individu. Al-Quran diturunkan oleh Alloh SWT dengan menggunakan bacaan tertentu (bahasa Arab dengan kaidah-kaidah tajwidnya) dan kita juga harus bisa membaca-nya sesuai dengan kondisi aslinya pada saat diturunkan tanpa mengurangi atau menyalahi aturan bacanya. Guru tahsin saya pernah berkata:

“ perbaikan bacaan Al-Quran memang tidak pernah semenarik kajian-kajian fiqih di masjid-masjid, padahal Al-Quran merupakan kalam Alloh SWT yang sering kita baca di dalam shalat kita. Apakah kita akan membiarkan gerakan shalat yang benar tetapi bacaan Quran-nya salah? Atau jangan-jangan karena kesalahan baca yang salah akhirnya merubah arti dari bacaan Quran itu sendiri, Naudzubillah”

bintaro tahsin
suasana tahsin
Yang paling dikhawatirkan dalam membaca Al-Quran adalah kesalahan kita dalam memenuhi kaidah-kaidah tajwid sehingga merubah arti bacaan. Misal-nya huruf ‘ain dibaca sebagaimana lafadz hamzah fathah, huruf dza dibaca sebagaimana huruf za dst. Pelafadzan yang salah bisa merubah arti dari bacaan yang kita baca.
Para ulama berpendapat bahwa membaca Al-Quran dengan tajwid merupakan fardua’in sedangakan mempelajari tajwid-nya adalah fardu kifayah. So ketika membaca Al-Quran seharusnya kita memperhatikan kaidah-kaidah tajwidnya agar bacaan kita benar.

Apa aja yang dipelajarin pas Tahsin?
Kawan yang dipelajari di program Tahsin adalah ilmu-ilmu sehubungan tata cara membaca Al-Quran, seperti Tajwid dan Ulumul Quran. Wah belajar Tajwid, waduh gue gak ngerti banget klo itu...! Tenang, justru dengan ikut Tahsin kita mau mengerti dan belajar tajwid. Berdasarkan pengalaman, banyak juga kok saudara-suadara kita yang pada awal program tahsin gak ngerti ini baca-nya apa, gimana cara baca-nya, atau hukum tajwid-nya apa? Tapi karena kita merasa senasib dan punya niat yang kuat untuk memperbaiki bacaan Quran kita, Insya Alloh, Alloh akan mudahkan jalannya.

Benar dan Lancar
Oiya..setidaknya ada dua tujuan utama dari program Tahsin Quran yaitu menggapai bacaan Quran yang benar dan lancar. Benar berarti bacaan kita sesuai dengan kaidah membaca Quran yang benar dan lancar berarti bacaan kita tidak lagi terbata-bata. Bacaan yang benar dapat kita capai dengan ber-tallaqi langsung dengan guru kita. Inilah keutamaan belajar langsung dari guru ketimbang dari buku. Guru bisa memberitahukan kita jika bacaan kita salah atau kurang sesuai sedangkan buku hanya diam. Tidak ada jaminan bahwa bacaan kita benar sekiranya kita hanya mempelajari cara baca Quran dari buku. Selain itu kita juga bisa mengakitfkan pendengaran kita melalui kaset-kaset atau mp3 murrotal Al-Quran dari para Qori. 

Satu lagi, di dalam al-Quran ada beberapa bacaan yang “unik” (yang berada di luar kaidah tajwid yang ada) yang hanya bisa dipelajari melalui seorang guru. Kita menggunakan istilah bacaan Ghorib untuk menyebut bacaan unik tersebut. Contohnya Surah Hud ayat 41 à lafadz Majeraahaa dibaca Majereehaa. Ini disebut Imalah dan dalam membaca-nya kita perlu mengetahui contoh pelafalanya.

Bacaan lancar dapat kita capai dengan meningkatkan frekuensi kita dalam membaca Al-Quran. Dengan sering membaca Al-Quran maka lidah kita akan terbiasa dengan huruf-huruf dan bacaan-bacaan tertentu dalam Al-Quran. Pengaktifan lidah ini ditujukan agar terbentuk keakraban kita dengan Al-Quran. Kemudian buktikanlah hasil bacaan kita pada orang yang kita yakini keakrabannya dengan Al-Quran.

Kiat sukses ikutan Tahsin
Ok...berikutnya sedikit tips supaya kita bisa sukses ikutan Tahsin.

(1)  Niat sungguh-sungguh
Kalo yang ini pasti sudah jelas sekali, bahwa niat sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam mengikuti program Tahsin Quran. Setiap semangat kita kendur buru-buru deh dikuatin lagi. Kita perlu inget sebuah hadist bahwa sebaik-baik kesibukan adalah orang sedang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.

(2)  Optimis
Ini-nih yang sering kita hadapi saat sudah ikutan Tahsin. Terkadang kita merasa bahwa “Ya Alloh bacaan gue kok salah terus ya..., kayaknya gue emang gak bisa nih...!”. Sebelum galau melanda, maka kita harus yakin kalo kita pasti bisa mengucapkannya dengan baik. Jika kita merasa berat dalam mempelajarinya, tanyakan lah kepada instruktur/guru tahsin kita dan berdoa kepada Alloh agar kita dimudahkan dalam mempelajarinya.

(3)  Motivasi Ekstra
Hasil akan semakin baik, jika selama belajar kita sudah bertekad untuk langsung mengajarkannya kembali kepada orang lain. Cara ini akan membuat kita termotivasi untuk menerima pelajaran dengan serius dan seksama.
Terakhir...pesan untuk kawan semua yuk kita perhatikan dan perbaiki kembali bacaan Quran kita, jangan merasa cukup dengan kualitas ataupun kuanitas bacaan yang sudah kita dapati saat ini. Untuk kawan yang tinggal di sekitar wilayah Bintaro Jaya bisa ikutan program tahsin di FHQ Masjid An-Nashr Sektor 5 atau LHQ Masjid Assa'adah Pondok Safari Indah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.




Senin, 15 Juli 2013

Quote Ki Hajar Dewantara buat Kepemimpinan



Apa kabar kawan....!
Tulisan ini berasal dari kunjungan saya dan teman-teman ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka acara “guest lecture” untuk mata kuliah kepemimpinan. Dalam kunjungan tersebut kami berkesempatan bertemu langsung dengan direktur BEI yaitu Bapak Ito Warsito. Beliau berkenaan untuk membagikan pengalaman kepemimpinan beliau selama dua periode di BEI. Nah...karena isinya bagus jadi saya coba bagikan juga ke kawan-kawan semua.

Leadership is about influance
Seorang sarjanawan barat berpendapat bahwa leadership is about infulance, kepemimpinan adalah menyangkut keberpengaruhan. Kepemimpinan bukan lagi soal jabatan, jabatan hanyalah bentuk legitimasi dari hak memimpin. Oleh karenanya seseorang yang memimpin karena memiliki jabatan lebih cocok disebut sebagai pimpinan. Sementara itu seseorang yang memiliki keberpengaruhan kepada orang-orang lain bisa disebut pemimpin. Sebagai contoh Artis A yang memiliki pengaruh dalam berpenampilan dan menjadi trendsetter model pakaian ZY bagi orang-orang yang mengaguminya bisa dikatakan sebagai pemimpin dalam model berpakaian ZY. Walaupun artis A tidak pernah diangkat secara resmi untuk menjadi pimpinan penggemar model pakaian ZY. Itulah mengapa seorang pimpinan tidak bisa sepenuh hati diikuti oleh para anak buah-nya. Namun jika ia memiliki pengaruh kepada anak buah-nya dan didukung oleh legitimasi jabatan maka akan semakin kuat-lah kepemimpinan seorang pemimpin.

Dulu orang beranggapan bahwa kepemimpinan itu adalah anugerah istimewa yang diberikan Tuhan kepada orang-orang tertentu. Namun saat ini ketika pendidikan dan arus informasi semakin pesat, anggapan tersbut mulai ditinggalkan orang. Pemimpin itu bisa dibentuk dan kepemimpinan itu bisa dipelajari. Semua orang bisa dibentuk dan diajari untuk menjadi seorang pemimpin dan bahkan Tuhan memberikan potensi kepemimpinan pada masing-masing individu manusia.

Ki Hajar Dewantara
Banyak sekali teori kepemimpinan yang bisa kita jumpai di dunia akademis ataupun praktik. Teori-teori tersebut berusaha memecahkan ataupun memperkenalkan model kepemimpinan yang paripurna yang dapat mengantarkan tiap organisasi pada tujuan keberadaannya. Layaknya bidang studi yang lain, teori-teori yang populer di dalam studi kepemimpinan juga didominasi oleh teori-teori yang dikemukakan oleh sarjanawan barat. Sebut saja John Maxwell yang sudah banyak menelurkan dan memperkenalkan teori kepemimpinan efektif.

Tiga Ajaran Ki Hajar Dewantara
Namun tak disangka, Indonesia yang terkenal akan kekayaan alam dan seni-nya, juga memiliki kearifan lokal dan falsafah hidup yang dapat dikembangkan menjadi sebuah teori kepemimpinan. Sebut saja tiga ajaran Ki Hajar Dewantara yang cukup kita kenal sewaktu dibangku sekolah dulu. Tiga ajaran yang juga kita bisa terapkan di dalam kepemimpinan kita di suatu organisasi.

Ing Ngarsa Sung Tulada
Ajaran pertama adalah ing ngarso sung tulodo atau di depan menjadi teladan. Ketika seorang pemimpin berdiri di depan para pengikutnya maka ia harus bisa memberikan teladan yang baik. Perbuatannya, perkataannya, diamnya, dan hal-hal lainnya nantinya akan dijadikan sebagai patokan atau diikuti oleh para pengikutnya. Bahkan orang luar mungkin akan melihat gambaran umum organisasi  dari perilaku pemimpinnya. Dari teladan yang baik diharapkan bisa memberikan pengaruh yang baik bagi individu-indivdu yang dimimpinnya dan lebih jauh lagi seluruh organisasi.

Ing Madya Mangun Karsa
Ajaran kedua adalah Ing Madya Mangun Karsa atau di tengah sebagai penggerak atau inisiator. Ketika seorang pemimpin berada ditengah-tengah pengikutnya maka ia hendaknya bisa memberikan semangat bergerak, penyemangat perubahan, dan memberikan solusi atau perekat seluruh pengikut-pengikutnya. Seorang pemimpin dituntut untuk bisa merangkul semua orang yang ada di dalam suatu organisasi dan memanfaatkan seluruh sumber daya organisasi untuk kemajuan organisasi.

Tut Wuri Handayani
Ajaran ketiga adalah Tut Wuri Handayani atau di belakang memberikan dorongan. Ketika seorang pemimpin berada di belakang setiap orang maka ia hendaknya dapat memberikan dorongan/motivasi kepada para pengikurnya. Memotivasi para pengikutnya agar terus bergerak, memberikan pengajaran dan pendidikan kepada para pengikutnya itu. Seorang pemimpin pada posisi ini juga hendaknya bisa memberikan dukungan kepada setiap orang dalam organisasi untuk terus berkarya. Mendukung pengembangan pendidikan atau keahlian bawahan misalnya.

Senin, 20 Mei 2013

RUMUS KEBERUNTUNGAN "LUCK"

Hoooi apa kabar....

Ok...this is my first "posting". Well...untuk postingan pertama ini, saya ingin berbagi pengalaman dan cerita dengan kawan semua. Luck atau keberuntungan, Siapa sih yang pengen jadi orang beruntung ? Pastinya semua orang mau dong...

Tahukah kawan, jika keberuntungan itu bisa diusahakan? Tahukah kawan, jika keberuntungan bukan semata-mata perhitungan nasib kemujuran seseorang? dan Tahukah kawan, jika peluang setiap orang untuk mendapatkannya sebenarnya sama besar? Iya seperti itulah keberuntungan, seperti yang pernah dikatakan seorang guru kepada saya bahwa keberuntungan merupakan perpaduan antara kesiapan dan momentum. Beliau memberikan satu rumus bagi kami tentang keberuntungan.


Mengapa keberuntungan bisa diusahakan?
Untuk jadi orang yang beruntung "bejo" maka kita perlu menyiapkan segala sesuatunya, apapun itu. Membekali diri kita dengan ilmu, pengalaman, dan berbagai keahlian baik softskill ataupun technical skill. Bekal adalah bentuk kesiapan kita dalam menerima berbagai peluang yang ada di depan kita. Bekal kesiapan bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk materil atau non materil. Kemudian dengan berbagai bekal yang kita miliki tadi, apapun atau kapanpun moment-nya kita siap beroleh keberuntungan.

Momentum tidak melulu diperoleh melalui proses menunggu. Momentum pun bisa diusahakan atau diprediksikan. Just chooose it...mau yang mana? Kawan ingin mencipatakan momentum atau menunggunya? Ketika momentumnya terjadi dan kita siap dengan segala perbekalan kita maka kita pun memiliki peluang keberuntungan yang lebih besar ketimbang kawan yang tidak memiliki salah satu atau keduanya.

Aaah...jadi keinget film RED CLIFF. 
Di dalam film tersbut kita akan dikenalkan dengan seorang kepala strategi perang pasukan Liu Bei, Zhuge Liang namanya. Zhuge Liang adalah orang yang memiliki berbagai bakat. Bakat yang dimilikinya bukan hanya strategi perang seperti formasi-formasi barisan dalam perang tetapi juga ilmu pengetahuan lainnya seperti ilmu bumi (geografi) sehingga dia bisa mengetahui keadaan cuaca ke depan, kemampuan berkomunikasi sehingga kelompok tuannya dapat memperoleh sekutu yang kuat, bahkan keahlian di bidang pertanian sehingga ia bisa menolong seekor kuda yang melahirkan. Ckckckc...! berbakat banget deh...! 
Dalam akhir segmen film diceritakan bahwa pada saat pasukan jagoan hendak menyerang musuh, mereka menghadapi kendala yaitu kondisi cuaca menguntungkan pihak lawan. Namun Zhuge Liang memperkirakan bahwa kondisi cuaca ini tidak berlangsung lama dan akan berbalik menguntungkan pihak jagoan. Maka dengan segala kesiapan pasukan yang telah disiapkan dan strategi yang direncanakan, Zhuge Liang dan pasukannya tinggal menunggu kondisi cuaca berubah dan Whoooolllaa...mereka bisa membalikkan keadaaan dan pada akhirnya bisa memenangkan peperangan tersebut. Dan seperti itulah Zhuge Liang dan pasukannya menjadi orang beruntung karena bisa memenangkan perang yang sebenarnya sangat sulit untuk dimenangkan.

Penyerangan Pasukan Zhuge Liang


Setiap Orang Punya Peluang Yang Sama
 
Oleh karena itu, sebenarnya setiap orang memiliki peluang awal yang sama untuk beruntung. Namun hal yang membuatnya kita memiliki peluang yang berbeda-beda dalam memperoleh keberuntungan adalah tingkat kesiapan dan momentum yang diperolehnya. Ada satu adegan lain dimana Zhuge Liang berkata 
"Inilah yang terbaik yang ku-usahakan, selanjutnya biarkan takdir yang mentukan kemengangan dalam peperangan ini!" 

Dari adegan itu kita dapat memetik pelajaran bahwa kesiapan dan momentum yang kita prediksi adalah sebentuk usaha yang kita lakukan untuk memperoleh kajayaan. Namun pada akhirnya, Yang Maha Kuasa-lah yang memutuskan segalanya. Sebagai manusia kita ber-ikhtiar dan berdoa untuk kemudian menyerahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa.

Demikian kawan sedikit pengalaman dan cerita yang saya bagikan....mari sama-sama kita persiapkan dengan baik kehidupan kita, lebih-lebih bagi kampung akhirat kita. Agar nantinya di saat yang dijanjikan kita beroleh keberuntungan....! 
Semoga bermanfaat dan mohon koreksi ya....jika banyak hal-hal aneh yang ditemui selama membaca tulisan ini...masih newbie soalnya...hehehehe! Sampai ketetmu di tulisan-tulisan yang lain.....!
0