Mari berbagi cerita, inspirasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman...!

Rabu, 14 Agustus 2013

Susah Gak Sih Ikutan Tahsin Quran ?



Alhamdulillah saya diizinkan untuk mengikuti porgram Tahsin Al-Quran selama satu tahun. Alhamdulillah lagi, saya jadi tau bagaimana cara membaca Al-Quran yang benar dan itung-itung bisa jadi bekal untuk mengajarkan keluarga di rumah. Hehehe...!

Banyak kawan-kawan saya yang ingin mengikuti Tahsin tetapi terkadang terganjal dengan ketidak-PD-an akhrinya membuat mereka sulit untuk memutuskannya. "Gue pengen benerin bacaan Quran gue, tapi malu sama yang laen soalnya gue gak bisa banget". "Susah gak sih ikut Tahsin, yang dipelajarin apaan aja sih?" Nah itu tadi beberapa ungkapan yang sering muncul ketika kita memutusakan atau berminat untuk mengikuti program Tahsin. Sebelumnya kita kenalan dulu dengan istilah program Tahsin.

Tahsin tuh apa sih dan ngapain aja?
Program tahsin itu adalah program pendidikan untuk memperbaiki bacaan Al-Quran. Emang kenapa dengan bacaan Quran, ada yang berubah? Bukan berubah, tetapi pada program Tahsin Al-Quran, kita akan diproses untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas bacaan Quran kita. Esensi program Tahsin Al-Quran sama dengan pengajian TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang kita dulu ikuti sewaktu kanak-kanak. Beda-nya yang ini lebih menekankan penguasaan ilmu tajwid-nya.

Kenapa kita perlu ngebenerin bacaan kita?
Kawan, bagi seorang muslim membaca Al-Quran dengan benar merupakan suatu keahlian yang harusnya bisa dimiliki oleh tiap individu. Al-Quran diturunkan oleh Alloh SWT dengan menggunakan bacaan tertentu (bahasa Arab dengan kaidah-kaidah tajwidnya) dan kita juga harus bisa membaca-nya sesuai dengan kondisi aslinya pada saat diturunkan tanpa mengurangi atau menyalahi aturan bacanya. Guru tahsin saya pernah berkata:

“ perbaikan bacaan Al-Quran memang tidak pernah semenarik kajian-kajian fiqih di masjid-masjid, padahal Al-Quran merupakan kalam Alloh SWT yang sering kita baca di dalam shalat kita. Apakah kita akan membiarkan gerakan shalat yang benar tetapi bacaan Quran-nya salah? Atau jangan-jangan karena kesalahan baca yang salah akhirnya merubah arti dari bacaan Quran itu sendiri, Naudzubillah”

bintaro tahsin
suasana tahsin
Yang paling dikhawatirkan dalam membaca Al-Quran adalah kesalahan kita dalam memenuhi kaidah-kaidah tajwid sehingga merubah arti bacaan. Misal-nya huruf ‘ain dibaca sebagaimana lafadz hamzah fathah, huruf dza dibaca sebagaimana huruf za dst. Pelafadzan yang salah bisa merubah arti dari bacaan yang kita baca.
Para ulama berpendapat bahwa membaca Al-Quran dengan tajwid merupakan fardua’in sedangakan mempelajari tajwid-nya adalah fardu kifayah. So ketika membaca Al-Quran seharusnya kita memperhatikan kaidah-kaidah tajwidnya agar bacaan kita benar.

Apa aja yang dipelajarin pas Tahsin?
Kawan yang dipelajari di program Tahsin adalah ilmu-ilmu sehubungan tata cara membaca Al-Quran, seperti Tajwid dan Ulumul Quran. Wah belajar Tajwid, waduh gue gak ngerti banget klo itu...! Tenang, justru dengan ikut Tahsin kita mau mengerti dan belajar tajwid. Berdasarkan pengalaman, banyak juga kok saudara-suadara kita yang pada awal program tahsin gak ngerti ini baca-nya apa, gimana cara baca-nya, atau hukum tajwid-nya apa? Tapi karena kita merasa senasib dan punya niat yang kuat untuk memperbaiki bacaan Quran kita, Insya Alloh, Alloh akan mudahkan jalannya.

Benar dan Lancar
Oiya..setidaknya ada dua tujuan utama dari program Tahsin Quran yaitu menggapai bacaan Quran yang benar dan lancar. Benar berarti bacaan kita sesuai dengan kaidah membaca Quran yang benar dan lancar berarti bacaan kita tidak lagi terbata-bata. Bacaan yang benar dapat kita capai dengan ber-tallaqi langsung dengan guru kita. Inilah keutamaan belajar langsung dari guru ketimbang dari buku. Guru bisa memberitahukan kita jika bacaan kita salah atau kurang sesuai sedangkan buku hanya diam. Tidak ada jaminan bahwa bacaan kita benar sekiranya kita hanya mempelajari cara baca Quran dari buku. Selain itu kita juga bisa mengakitfkan pendengaran kita melalui kaset-kaset atau mp3 murrotal Al-Quran dari para Qori. 

Satu lagi, di dalam al-Quran ada beberapa bacaan yang “unik” (yang berada di luar kaidah tajwid yang ada) yang hanya bisa dipelajari melalui seorang guru. Kita menggunakan istilah bacaan Ghorib untuk menyebut bacaan unik tersebut. Contohnya Surah Hud ayat 41 à lafadz Majeraahaa dibaca Majereehaa. Ini disebut Imalah dan dalam membaca-nya kita perlu mengetahui contoh pelafalanya.

Bacaan lancar dapat kita capai dengan meningkatkan frekuensi kita dalam membaca Al-Quran. Dengan sering membaca Al-Quran maka lidah kita akan terbiasa dengan huruf-huruf dan bacaan-bacaan tertentu dalam Al-Quran. Pengaktifan lidah ini ditujukan agar terbentuk keakraban kita dengan Al-Quran. Kemudian buktikanlah hasil bacaan kita pada orang yang kita yakini keakrabannya dengan Al-Quran.

Kiat sukses ikutan Tahsin
Ok...berikutnya sedikit tips supaya kita bisa sukses ikutan Tahsin.

(1)  Niat sungguh-sungguh
Kalo yang ini pasti sudah jelas sekali, bahwa niat sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam mengikuti program Tahsin Quran. Setiap semangat kita kendur buru-buru deh dikuatin lagi. Kita perlu inget sebuah hadist bahwa sebaik-baik kesibukan adalah orang sedang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.

(2)  Optimis
Ini-nih yang sering kita hadapi saat sudah ikutan Tahsin. Terkadang kita merasa bahwa “Ya Alloh bacaan gue kok salah terus ya..., kayaknya gue emang gak bisa nih...!”. Sebelum galau melanda, maka kita harus yakin kalo kita pasti bisa mengucapkannya dengan baik. Jika kita merasa berat dalam mempelajarinya, tanyakan lah kepada instruktur/guru tahsin kita dan berdoa kepada Alloh agar kita dimudahkan dalam mempelajarinya.

(3)  Motivasi Ekstra
Hasil akan semakin baik, jika selama belajar kita sudah bertekad untuk langsung mengajarkannya kembali kepada orang lain. Cara ini akan membuat kita termotivasi untuk menerima pelajaran dengan serius dan seksama.
Terakhir...pesan untuk kawan semua yuk kita perhatikan dan perbaiki kembali bacaan Quran kita, jangan merasa cukup dengan kualitas ataupun kuanitas bacaan yang sudah kita dapati saat ini. Untuk kawan yang tinggal di sekitar wilayah Bintaro Jaya bisa ikutan program tahsin di FHQ Masjid An-Nashr Sektor 5 atau LHQ Masjid Assa'adah Pondok Safari Indah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.




Senin, 05 Agustus 2013

Tour de Prambanan - Ratu Boko

Kali ini saya mau berbagi hasil jalan-jalan ke Candi Prambanan dan Komplek Istana Ratu Boko. Sepanjang mengunjungi Jogja ini kali kedua saya dan teman-teman ke candi Prambanan. Namun pada kesempatan beberapa bulan lalu saya mencoba trip baru, yaitu paket kunjungan "Prambanan - Ratu Boko"

Kata orang jalan-jalan ke Jogja gak afdol rasanya kalo belum jalan ke candi Prambanan. Nah yang sering ketinggalan untuk dikunjungi adalah komp. Istana kuno Ratu Boko. Tempat wisata ini jarang dilirik orang, mungkin karena kurang menarik (maksudnya bangunan-nya dan sejarahnya gak sehebat candi Prambanan). Pertama kali orang melihat info tentang Ratu Boko, paling cuma berkesan ah..kayak puing-puing aja. Eiiits tapi tunggu dulu, objek wisata yang satu ini patut untuk dicoba kok.


ratu boko
Pemandangan dari Komp. Ratu Boko

Ratu boko palace
Salah satu gerbang di kom. Istana Ratu Boko
Paket kunjungan Prambanan - Ratu Boko dikenakan tarif Rp. 75.000,00 per orang. Nah fasilitas yang bisa temen-temen dapet yaitu :
  • Kendaraan antar-jemput dari Prambanan ke Ratu Boko (pp)
  • 1 botol air mineral per orang  dan
  • tentunya pemandangan dan pengalaman istimewa di sana. ....Hehe
Tiket paket kunjungan ini bisa kita dapatkan di loket tiket masuk candi Prambanan. Dari sana nanti kita diarahkan ke tempat pemberangkatan mobil wisata ke komp. Ratu Boko. Selama dalam perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam pedesaan. Begitu mobil wisata memasuki areal perbukitan tempat komp. Ratu Boko berada...wuiiiihhhh mobil terus menanjak. Tanjakan-tanjankan yang dilalui tergolong sebagai tanjakan yang cukup curam.

Kawasan bukit yang dilewati sangat rindang dengan pepohonan. Udaranya masih sejuk dan jauh dari kebisingan jalan raya. 
Komp. Ratu Boko terletak di atas bukit indah

Program "sarungisasi" bagi pengunjung

Konon katanya komp. Ratu Boko adalah komplek istana kuno raja-raja jawa di Jogja. Komp. Ratu Boko terletak di atas bukit yang menghadap ke arah Gn. Merapi. Dari sini, kita bisa liat Gn. Merapi dan Candi Prambanan, bener-bener pemandangan yang "masya Alloh" luar biasa.....! Pantes aja raja-raja dulu milih tempat ini buat jadi istana-nya. Kebayang kan kalo sekiranya istana itu masih berfungsi dengan baik dan kita tinggal di situ, setiap pagi kalo kita buka jendela...wah pemandangan elok itu bikin kita semangat untuk beraktivitas di luar.

Di komp. Ratu Boko, gak cuma bisa kita temui istana aja tetapi juga keputren jaman dulu, tempat pemandian, kuil persembahyangan, gerbang pintu masuk utama, kuil abu, dan banyak objek bersejarah lainnya. 

Trus enaknya lagi objek wisata ini gak begitu rame, jadi buat yang hobi foto-foto cocok banget tuh. Kan jadi bisa bebas foto-foto tanpa keganggu lalu lalang orang lain. hehehe...!
 
Candi anakan di komp. Candi Prambanan
Komp. Candi Prambanan dari kejauhan
Setelah selesai menikmati pemandangan dan belajar sejarah di komp. Ratu Boko, kita nanti akan diantar lagi ke komp. Candi Prambanan, Candi Hindu terbesar di Indonesia....!
Info lebih lanjut teman-teman bisa baca di situs yogyes.com atau situs-situs lainnya.
Selamat berlibur...!
0

Pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2)



Tahun 2013 merupakan batas akhir pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) oleh Pemerintah Pusat. Artinya mulai Januari 2014 nanti, pengelolaan PBB P2 akan dialihkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Tujuan pemerintah pusat melakukan kebijakan ini adalah untuk mendorong kemandirian fiksal daerah. Dimana PBB P2 nantinya diharapkan bisa menambah sumber Penerimaan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.


SPPT PBB
 Namun sejak UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disahkan pada tahun 2009, masih banyak pemerintah daerah yang sebenarnya belum siap.  Memang pada praktiknya, secara global, pengelolaan PBB dilakukan oleh pemerintah daerah. Seperti yang terjadi di negara-negara lain di dunia. Nah sebenarnya bagaimana tinjuan teori terhadap pendaerahan PBB P2? Kali ini saya ingin berbagai paper yang pernah saya susun menganai pendaerahan PBB P2.

Dalam paper tersebut dibahas beberapa topik sebagai berikut:
  • ·         Tinjauan teori pendaerahan PBB PP2.
  • ·         Manfaat kebijakan pendaerahan PBB P2.
  • ·         Model kebijakan pendaerahan PBB P2 di Indonesia.
  • ·         Tantangan dan Optimalisasi kebijakan pendaerahan PBB P2.


Bagi teman-teman yang tertarik silakan unduh dari pranala ini. Jangan lupa baca juga sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunannya agar memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif lagi. Semoga bermanfaat.

Senin, 15 Juli 2013

Quote Ki Hajar Dewantara buat Kepemimpinan



Apa kabar kawan....!
Tulisan ini berasal dari kunjungan saya dan teman-teman ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka acara “guest lecture” untuk mata kuliah kepemimpinan. Dalam kunjungan tersebut kami berkesempatan bertemu langsung dengan direktur BEI yaitu Bapak Ito Warsito. Beliau berkenaan untuk membagikan pengalaman kepemimpinan beliau selama dua periode di BEI. Nah...karena isinya bagus jadi saya coba bagikan juga ke kawan-kawan semua.

Leadership is about influance
Seorang sarjanawan barat berpendapat bahwa leadership is about infulance, kepemimpinan adalah menyangkut keberpengaruhan. Kepemimpinan bukan lagi soal jabatan, jabatan hanyalah bentuk legitimasi dari hak memimpin. Oleh karenanya seseorang yang memimpin karena memiliki jabatan lebih cocok disebut sebagai pimpinan. Sementara itu seseorang yang memiliki keberpengaruhan kepada orang-orang lain bisa disebut pemimpin. Sebagai contoh Artis A yang memiliki pengaruh dalam berpenampilan dan menjadi trendsetter model pakaian ZY bagi orang-orang yang mengaguminya bisa dikatakan sebagai pemimpin dalam model berpakaian ZY. Walaupun artis A tidak pernah diangkat secara resmi untuk menjadi pimpinan penggemar model pakaian ZY. Itulah mengapa seorang pimpinan tidak bisa sepenuh hati diikuti oleh para anak buah-nya. Namun jika ia memiliki pengaruh kepada anak buah-nya dan didukung oleh legitimasi jabatan maka akan semakin kuat-lah kepemimpinan seorang pemimpin.

Dulu orang beranggapan bahwa kepemimpinan itu adalah anugerah istimewa yang diberikan Tuhan kepada orang-orang tertentu. Namun saat ini ketika pendidikan dan arus informasi semakin pesat, anggapan tersbut mulai ditinggalkan orang. Pemimpin itu bisa dibentuk dan kepemimpinan itu bisa dipelajari. Semua orang bisa dibentuk dan diajari untuk menjadi seorang pemimpin dan bahkan Tuhan memberikan potensi kepemimpinan pada masing-masing individu manusia.

Ki Hajar Dewantara
Banyak sekali teori kepemimpinan yang bisa kita jumpai di dunia akademis ataupun praktik. Teori-teori tersebut berusaha memecahkan ataupun memperkenalkan model kepemimpinan yang paripurna yang dapat mengantarkan tiap organisasi pada tujuan keberadaannya. Layaknya bidang studi yang lain, teori-teori yang populer di dalam studi kepemimpinan juga didominasi oleh teori-teori yang dikemukakan oleh sarjanawan barat. Sebut saja John Maxwell yang sudah banyak menelurkan dan memperkenalkan teori kepemimpinan efektif.

Tiga Ajaran Ki Hajar Dewantara
Namun tak disangka, Indonesia yang terkenal akan kekayaan alam dan seni-nya, juga memiliki kearifan lokal dan falsafah hidup yang dapat dikembangkan menjadi sebuah teori kepemimpinan. Sebut saja tiga ajaran Ki Hajar Dewantara yang cukup kita kenal sewaktu dibangku sekolah dulu. Tiga ajaran yang juga kita bisa terapkan di dalam kepemimpinan kita di suatu organisasi.

Ing Ngarsa Sung Tulada
Ajaran pertama adalah ing ngarso sung tulodo atau di depan menjadi teladan. Ketika seorang pemimpin berdiri di depan para pengikutnya maka ia harus bisa memberikan teladan yang baik. Perbuatannya, perkataannya, diamnya, dan hal-hal lainnya nantinya akan dijadikan sebagai patokan atau diikuti oleh para pengikutnya. Bahkan orang luar mungkin akan melihat gambaran umum organisasi  dari perilaku pemimpinnya. Dari teladan yang baik diharapkan bisa memberikan pengaruh yang baik bagi individu-indivdu yang dimimpinnya dan lebih jauh lagi seluruh organisasi.

Ing Madya Mangun Karsa
Ajaran kedua adalah Ing Madya Mangun Karsa atau di tengah sebagai penggerak atau inisiator. Ketika seorang pemimpin berada ditengah-tengah pengikutnya maka ia hendaknya bisa memberikan semangat bergerak, penyemangat perubahan, dan memberikan solusi atau perekat seluruh pengikut-pengikutnya. Seorang pemimpin dituntut untuk bisa merangkul semua orang yang ada di dalam suatu organisasi dan memanfaatkan seluruh sumber daya organisasi untuk kemajuan organisasi.

Tut Wuri Handayani
Ajaran ketiga adalah Tut Wuri Handayani atau di belakang memberikan dorongan. Ketika seorang pemimpin berada di belakang setiap orang maka ia hendaknya dapat memberikan dorongan/motivasi kepada para pengikurnya. Memotivasi para pengikutnya agar terus bergerak, memberikan pengajaran dan pendidikan kepada para pengikutnya itu. Seorang pemimpin pada posisi ini juga hendaknya bisa memberikan dukungan kepada setiap orang dalam organisasi untuk terus berkarya. Mendukung pengembangan pendidikan atau keahlian bawahan misalnya.

Rabu, 03 Juli 2013

Pergi Ke Puskesmas



Beberapa hari yang lalu saya mendatangi sebuah puskesmas untuk mengantarkan nenek berobat. Entah mengapa walapunkondisi  gedung-gedung puskesmas di Jakarta sudah membaik namun setiap kali ke puskesmas muncul rasa sedih. Setiap kali ke puskesmas tetap saja menjumpai pemandangan yang sama. Mulai dari pelayanan puskesmas hingga prilaku orang dalam menjaga kesehatannya.

Beberapa kali pada hari itu,  saya dapati pasien-pasien yang kebingunan harus kemana jika ingin mendaftar berobat. Ada lagi kebingungan harus kemana setelah mendaftar. Walaupun di depan pintu masuk sudah diletakkan sebuah papan besar petunjuk alur pelayanan namun agaknya papan besar ini kurang dipahami pasien. Bahkan di tempat itu pula sudah disediakan meja resepsionis yang kosong. Pasien bingung dengan papan-papan itu atau hal kebalikan, pasien tidak berkemauan untuk membaca papan-papan itu. Aah seandainya di dekat pintu masuk di depan papan itu ada petugas resepsionis atau help desk yang memberikan informasi kepada pasien yang kebingungan...! Aah seandainya juga satu dari beberapa petugas parkir (security) yang ada bisa lebih tertarik membantu di meja resepsionis ketimbang menengadahkan tangan di halaman parkir puskesmas.


Gedung Puskesmas (hanya Ilustrasi)

Mungkin waktu tunggu  yang paling lama dalam memperoleh pelayanan di puskesmas adalah waktu pendaftaran. Setiap orang mengumpulkan dan menumpuk KTP atau kartu anggota puskesmas di setiap loket-loket pendaftaran. Bangku-bangku yang disediakan terisi penuh, bahkan sampai ada yang berdiri di sisi-sisi tembok ruang tunggu. Menunggu 30 menit s.d 2 jam mungkin untuk dipanggil dan ditanyakan Siapa yang sakit Pak? Sakit apa? Punya KTP daerah sini gak Pak? Untuk selanjutnya diberi nomor antrian ke setiap poli rujukan. Sayang-nya terkadang proses pendaftaran yang sudah baik pun terlihat tidak menarik ketika jumlah peng-antre membludak atau mereka tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk menunggu sehingga seringkali menimbulkan kegelisahan, kepanikan, atau cekcok kecil di masing-masing loket antrean. Maklum tingkat kesabaran setiap orang kan beda-beda ya...! Aah seandainya puskesmas juga menerapkan sistem antrean terkomputerisasi layaknya di rumah sakit besar. Aah seandainya ruangan tunggu itu lebih besar dan rakyat-nya mau lebih sedikit bersabar atau pihak sebaliknya mengerti bahwa si sakit butuh penanganan segera.

Kesedihan yang paling-paling adalah ketika melihat pemandangan banyak sekali jumlah pasien yang datang. Apa ada hubungannya dengan hari-hari tertentu. Konon katanya jika ingin ke puskesmas jangan hari senin, karena pasti jumlah pasiennya akan lebih banyak ketimbang hari-hari yang lain. Sedih karena melihat seorang pasien yang hanya maag-nya kambuh datang ke puskesmas sambil ketawa-ketiwi dan berceloteh ria dengan pasien lainnya. Tetapi apalah, saya mungkin tidak mengetahui seberapa besar rasa sakit yang di derita pasien itu sehingga ia memutuskan untuk datang ke puskesmas. Yang lebih saya khawatirkan adalah ketika pasien-pasein yang mengalami penyakit-penyakit ringan atau yang sifat-nya berulang jadi menggampangkan untuk datang ke puskesmas. 

Ada suatu dilema ketika pemerintah memberikan fasilitas pengobatan murah atau gratis. Ini bukan berarti saya tidak setuju dengan fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintah ya...! Dilema yang dimaksud adalah masyarakat jadi malas menjaga kesehatannya dan lebih mengedepankan pengobatan ketimbang pencegahan karena pengobatan sudah murah.  Semoga kekhawatiran itu segera sirna. Semoga pemberian fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau tidak akan mengubah pandangan bahwa “sehat itu anugerah yang tak ternilai harganya jadi sudah sepatut-nya kita menjaga-nya”. Pengobatan juga merupakan bentuk menjaga kesehatan namun sebagaimana pepatah bijak yang mengatakan “mencegah lebih baik daripada mengobati”, mencegah lebih diutamakan dari pada mengobati. Perlu kesadaran bersama untuk saling mengingatkan bahwa kita perlu menjaga kesehatan dan perlu mencegah terjadinya kesakitan demi mewujudkan suatu bangsa yang sehat jasmani dan rohani. Teringat saya akan pesan seorang guru yang senantiasa mengingatkan kepada murid-muridnya bahwa sehat itu akan terasa bernilai ketika kita sakit dan jadikan itu sebagai pelajaran. Jargon yang sering Beliau sampaikan kepada murid-murid-nya adalah “mari bugar sepanjang usia”. 


"Mari Bugar Di Sepanjang Usia"

That’s it itu yang saya rasakan ketika beberapa waktu lalu mengunjungi sebuah puskesmas. Tulisan ini hanya pandangan saya semata dan tentunya tidak bersifat ilmiah....! tulisan ini juga sama sekali tidak ditujukan untuk menyinggung siapa-pun baik petugas kesehatan ataupun kita sebagai pasien. Namun pesan yang ingin saya sampaikan adalah yuk sebagai anggota masyarakat kita saling membantu. Membantu apa? Membantu mengingatkan dalam menjaga kesehatan, membantu orang yang kebingungan di puskesmas, dan membantu memberikan informasi yang benar seputar pelayanan kesehatan.....tentunya untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat jasmani dan rohani....Semangat Indonesia....!
0